Mengenai Atmosfer

Atmosfer
A.     PENGERTIAN ATMOSFER
       
         Atmosfer  berasal dari  bahasa Yunani "Atmos“ yang berarti  uap air  atau gas dan"Sphaira“ yang berarti selimut. Jadi Atmosfer dapat diartikan sebagi lapisan gas yang menyelimuti sebuahplanet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan bermassa 59 x   1014 ton . Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.Atmosper mengikuti peputaran bumi(rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari.
          Pengukuran lapisan atmosfer antara permukaan bumi di ketinggian 30 km menggunakan radiosonde. Untuk lapisan atmosfer antara ketinggian 30 km dan 90 km pengukuran dilakukan dengan menggunakan roket, sedangkan di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer yang menekankan pada lapisan udara yang menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok yang dipelajari dalam meteorologi di antaranya adalah angin, awan, cuaca, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara, serta suhu dan tekanan udara.
        Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya
           Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
            Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
B. AWAL EVOLUSI ATMOSFER
          Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandum CO2(karbon dioksida) berkadar tinggi, maka temperatur permukaan bumi juga tinggi. Pada waktu itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum ada lapisan ozon di stratosfer, karena itu sinar ultra violet dari matahari  yang sampai ke permukaan bumi dengan intensitas radiasi yang sangat kuat. Kondisi ini tidak mungkin adanya kehidupan, kecuali munkin ada kehidupan  pada perairan yang dalam sehingga terhindar dari sinar ultra violet.
         Sekitar 3,5 miliyar tahun yang lalu mulai adanya evolusi makhluk hidup yang berklorofil yang memungkinkan proses fotositensis. Karena fotositensis memerlukan  CO2 maka kadar CO2 di atmosfer menjadi berkurang dan sebaliknya kadar O2 meningkat. Melalui proses itu  terbentuklah lapisan ozon(O3).
C. MANFAAT ATMOSFER
Ø  Melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultravioletdari matahari.
Ø  Mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
Ø  Melindungi dari batu meteor-meteor yang hendak jatuh ke Bumi, dan benda luar angkasa lainnya.
Ø  Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
Ø  Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
Ø  Wahana komunikasi.
Ø  Sebagai pengubah cuaca dan iklim di bumi.
Ø  Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam.
Ø  Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet nan sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
Ø  Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
D. KOMPOSISI GAS ATMOSFER
Macam – Macam Gas
Volume %
Nitrogen
78,08
Oksigen
20,95
Argon
0,93
Karbondioksida
0,034
Neum
0,0018
Helium
0,0005
Ozon
0,00006
Hidrogen
0,00005
Krypton
0,00011
Metana
0,00015
Xenon
SANGAT KECIL
Berikut adalah penjelasan nya :
Ø  Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsur kimia lain, seperti karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu, atau bahan bakar lainnya yang di butuhkan untuk pembakaran. Oksigen berasal dari hasil proses fotosintesis pada tumbuhan
Ø  Karbon dioksida (CO2) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan, kemudian di butuhkan oleh tanaman. Karbon dioksida menyebatkan efek rumah kaca terhadap radiasi gelombang pendek  dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan konsentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebatkan kenaikan suhu permukaan bumi.
Ø  Nitrogen (N2) terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, yaitu meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tetapi pada hakekatnya unsur ini adalah penting karena nitrogen merupakan bagian dari senyawa organik.
Ø  Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) disebut gas mulia, karena tidak mudah bergabung dengan unsur lain.
Ø  Helium (He) dan hidrogen (H2) sangat jarang di udara  kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meterologi.
Ø  Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 dan 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang menpunya energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
Ø  Uap air (H2O) yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.
E. Lapisan-Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer bumi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§  Atmosfer bumi ini terdapat pada ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
§  Atmosfer berbentuk selubung udara nan terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air.
§  Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan tersebut mempunyai ciri dan fungsi masing-masing. Lapisan tersebut ialah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
1.    Troposfer
         Troposfer berasal dari bahasa yunani yaitu ‘Tropos’  yang berarti ‘perubahan’ atau ‘balik’. Lapisan troposfer dimulai dari permukaan bumi dan meluas hingga ketinggian sekitar 7 km di kutub dan 17 km di khatulistiwa. Troposfer lebih luas di daerah khatulistiwa dan menipis ke arah kutub. Lapisan ini memiliki komposisi kimia yang cukup seragam, kecuali kandungan uap airnya yang menurun seiring dengan ketinggian. Konsentrasi uap air sangat sedikit di daerah kutub jika dibandingkan dengan sekitar 4% di daerah tropis. 99% dari uap air di atmosfer bumi berada di troposfer. Uap air membantu mengatur suhu udara karena menyerap energi matahari dan radiasi termal. Pemanasan yang disebabkan oleh energi surya mengurangi kepadatan udara, dan menyebabkan suhu udara naik. Dalam proses melawan kenaikan suhu udara di sekitarnya, udara di lapisan ini mengeluarkan energi, menghasilkan penurunan suhu. Penurunan suhu menyebabkan kandungan uap udara mengembun, menghasilkan peningkatan massa udara. Troposfer mengandung sekitar 80% dari total massa atmosfer.     
          Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 – 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C. Pada lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan Bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di daerah sekitar khatulistiwa. Pada lapisan ini terjadi semua peristiwa cuaca dan iklim, seperti awan, angin, petir dan hujan, di lapisan ini ada arus konveksi udara di dekat permukaan bumi yang terpanaskan mengembang keatas dan yang atas terdesak turun kebawah. Setiap naik 100 m, suhu udara turun rata-rata 0,5°C. Lapisan peralihan antara troposfer dan stratosfer disebut tropopause .
          Selain dari uap air, nitrogen (78%), oksigen (21%) dan jejak argon serta hidrogen yang hadir dalam lapisan ini. Udara yang kita hirup adalah dari troposfer. Asap juga merupakan penyusun dari troposfer. Asap dan polutan bersama dengan hadirnya kabut di lapisan ini menyebabkan produksi kabut asap. Akhir-akhir ini, persentase karbon dioksida yang hadir dalam lapisan ini telah mulai meningkat, dan meningkatkan ancaman pemanasan global dan efek rumah kaca di bumi.
Perubahan Cuaca Pada Troposfer
       Perubahan cuaca terjadi pada lapisan atmosfer ini. Udara di khatulistiwa dipanaskan lebih dari di kutub, sehingga mengakibatkan pemanasan merata oleh matahari. Hal ini menyebabkan arus konveksi di udara, yang menyebabkan pergerakan angin dan kelembaban. Konveksi (perpindahan panas yang disebabkan oleh gerakan molekul dalam cairan atau gas) memfasilitasi pergerakan vertikal panas di troposfer. Perpindahan panas horisontal dicapai dengan mekanisme adveksi (perpindahan panas yang disebabkan oleh gerakan massal dari cairan atau gas).
Siklus Air Pada Troposfer
       Troposfer merupakan tempat terjadinya siklus air. Gesekan antara udara dan permukaan bumi mendorong partikel debu ke udara. Mereka datang dan bersentuhan dengan kelembaban menyebabkan pembentukan awan , lanjut menyebabkan curah hujan dalam bentuk hujan atau salju.
Suhu Troposfer
       Suhu troposfer turun dengan meningkatnya ketinggian. Suhu di bagian bawah troposfer adalah 59 derajat F. Untuk setiap kenaikan tinggi 1.000 meter, penurunan suhu sekitar 3,6 derajat F. Tingkat perubahan suhu dikenal sebagai lapse rate. Suhu di bagian atas troposfer dapat mencapai hingga -110 derajat F. Suhu mungkin akan lebih tinggi di daerah-daerah di mana suhu inversi terjadi (merupakan lapisan inversi di atmosfer di mana suhu tidak menurun dengan meningkatnya ketinggian).
        Menurut sebuah studi baru-baru ini, ada bakteri hidup yang ditemukan di troposfer menengah dan atas. Para ilmuwan belum mengetahui bagaimana bakteri tersebut bisa sampai di lapisan troposfer, bagaimana mereka berkembang dan apa peran mereka dalam pembentukan awan dan curah hujan.
        Batas antara troposfer dan stratosfer dikenal sebagai tropopause. Hal ini dapat didefinisikan sebagai titik di mana perubahan lapse rate dari positif ke negatif. Dengan kata lain, itu adalah titik di mana suhu udara berhenti menurun dengan ketinggian.
Secara singkat, karakteristik ciri lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
v Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 - 20 km di atas perbukaan bumi (ketinggian ini bhineka tergantung pada bagian bumi tertentu).
v Troposfer terdiri dari 99% uap air.
v Tebal troposfer sekitar 10 km.
v Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca dan iklim
v Semakin tinggi, semakin dingin troposfer dan semakin rendah berarti semakin panas.
2.      Stratosfer
        Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak di atas troposfer dan dibawah mesosfer. Ketebalannya sekitar 15-55 km. Di lapisan ini terdapat lapisan ozon yang terbentuk pada ketinggian 20 km. Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet sehingga melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar tersebut. Antara lapisan Troposfer dan Stratosfer terdapat lapisan Tropopause.
         Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian.  Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi.  Dengan demikian, profil suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
         Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat.  Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara kering.  Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse. Suhu udara di lapisan bawah stratosfer dapat naik hingga 55°C yang disebut dengan lapisan isotermis. Pesawat udara yang besar terbang pada lapisan stratosfer.  Pesawat terbang komersial biasanya terbang pada ketinggian 9 - 12 km. wilayah tersebut masih merupakan area troposfer tetapi sudah tersentuh suhu dan karakteristik ciri lapisan atmosfer stratosfer. Terbang pada ketinggian tersebut memberi laba tersendiri bagi pesawat terbang. Pasalnya, suhu rendah dan genre udara nan tak berat di area tersebut menyebabkan pesawat lebih ekonomis bahan bakar.

Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1)      Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan suhu udara – 50° C  sampai -55° C.
2)     Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan suhu – 50° C sampai + 50° C.
3)      Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km dpl, dengan suhu antara +50° C sampai – 70° C.  karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3
3.      Mesosfer
       Kata mesos dalam mesosfer berasal dari bahasa Yunani nan berarti pertengahan. Mesosfer memang merupakan lapisan atmosfer nan berada tepat di tengah-tengah lapisan atmosfer lainnya. Suhu di lapisan mesosfer semakin atas semakin rendah. Bagian paling atas dari mesosfer ialah mesopause. Mesopause ialah lapisan langit terdingin nan menyelimuti bumi, dengan suhu -143°C.
       Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K ( hingga ). Antara lapisan Mesosfer dan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause. Lapisan mesosfer berada pada ketinggian 50 - 100 km. Di dalam lapisan mesosfer,  suhu udara terus menurun seiring dengan menurunkan pemanasan dari sinar matahari dan meningkatnya pendinginan dampak emisi radiatif karbon dioksida.
       Susunan tidak sama seperti stratosfer. Kepadatan gas-gasnya sudah agak berkurang. Mesosfer mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang bermuatan listrik yang disebut lapisan D yang terletak pada ke tinggian 50-70 km di atas bumi. Hal ini di sebabkan oleh adanya sinar ultra violet pada molokul-molokul udara yang bertemu dengan elektron atau muatan listrik negatif. Ozon juga terdapat di mesosfer, yang terjadi kerena pengaruh ultra violet dan sinar-X pada oksigen.
        Pada  ketinggian 50 km suhu menjadi 0°C. Suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Lapisan ini merupakan  lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya. Lapisan mesosfer terdapat lapisanmesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
         Jutaan meteor nan menabrak bumi harus menembus lapisan atmosfer. Di dalam mesosfer, meteor-meteor ini dilelehkan atau diuapkan sebagai dampak dari tubrukan dengan partikel gas nan ada di sana.
Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
v Terletak pada ketinggian 50 - 100 km dari permukaan bumi.
v Lapisan ini menjadi tameng bumi dari jatuhan meteor dan benda-benda angkasa lainnya.
Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -810°C, dan pada puncak mesosfer suhunya dapat mencapai -1.000°C pada waktu-waktu tertentu.
4.     Termosfer atau ionosfer
      Nama termosfer berasal dari bahasa Yunani thermos nan berarti 'panas'. Termosfer sendiri berada di ketinggian mulai dari 100 km dari permukaan bumi. Suhu udara di sini sangat bergantung pada aktivitas matahari, dan dapat mencapai 1.500°C. Pada lapisan ini atom-atom udara mengalami ionisasi sehingga terdapat lapisan yang memantulkan gelombang radio. Gelombang radio membantu terjadinya komunikasi di seluruh permukaan bumi. 
       Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Sedangkan mengapa dinamai inosfer? Karena radiasi ultra violet menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik. Lapisan ini mengandum ozon dan karbon dioksiad. Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang dari seperjuta kepadatan udara pada permukaan bumi. Namun, meskipun tipis, udara di termosfer dapat membakar meteor pada ketinggian 300 km, jika sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfer ini maka akan jatuh sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
       Di atas lapisan mesosfer, terdapat lapisan termosfer. Pada lapisan termosfer, terdapat radiasi ultraviolet nan mengakibatkan ionisasi. Badan Antariksa Internasional mengorbitkan satelit di tengah-tengah termosfer (pada ketinggian antara 320 - 380 km). Kenyataan langit nan indah, yakni aurora, terjadi di lapisan atmosfer ini.
        Meskipun suhunya panas, tak ada manusia nan akan merasa kepanasan di lapisan ini. Hal ini disebabkan terdapat kehampaan nan mengakibatkan tak mungkinnya atom-atom gas mentransfer panas. Jika Anda membawa termometer biasa ke termosfer, suhu nan muncul bahkan ialah di bawah 0°C.
        Radiasi sinar matahari menyebabkan partikel-partikel termosfer memiliki muatan listrik. Hal ini memungkinkan gelombang radio buat merambat dan ditangkap di dalamnya.

Secara singkat,karakteristik ciri lapisan atmosfer bisa disimpulkan sebagai berikut :
v Terletak pada ketinggian 100 - 800 km dari permukaan bumi.
v Disebut juga lapisan ionosfer.
v Sebelum ada satelit, lapisan ini berguna buat membantu memancarkan gelombang radio jeda jauh.
5.     Eksosfer
      Eksosfer ialah lapisan atmosfer bumi nan terluar. Kata eksosfer berasal dari bahasa Yunani exo nan berarti 'eksternal'. Sebuah molekul nan terbang dalam eksosfer dapat mencapai kecepatan nan sangat tinggi dengan risiko bertumbukan nan rendah.
       Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Lapisan ini disebut-sebut sebagai pembatas atmosfer bumi dengan angkasa luar. Unsur penyusun utama eksosfer adalah hidrogen. Kepadatan gas pada lapisan ini amat sangat sedikit, ada yang menyebutkan bahwa pada lapisan eksosfer terdapat bagian yang menyatu dengan atmosfer matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya zodiakal. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil sehingga benturan-benturan di udara jarang terjadi. Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar sehingga lapisan ini juga dinamakan disipasisfer atau ruang antar planet dangeostasioner
       Lapisan eksosfer berkisar pada ketinggian sekitar 500-1000 km hingga 10.000 km. Eksosfer adalah batas atas atmosfer. Pada lapisan ini atom dan molekul melarikan diri ke luar angkasa. atmosfer menjadi sangat tipis pada lapisan ini. Lapisan ini mengandung hidrogen dan helium, karbon dioksida dan atom oksigen. Udara begitu tipis sehingga bisa dibandingkan dengan vakum dalam ruang. Partikel gas di perjalanan eksosfer sepanjang jalur melengkung. Mereka juga turun ke atmosfer yang lebih rendah karena tarikan gravitasi bumi atau melarikan diri ke luar angkasa . Batas bawah dari eksosfer dikenal sebagai exobase atau thermopause. Ini membentang 500-1000 km. Ketinggian exobase bervariasi dengan perubahan intensitas radiasi matahari. Di bawah thermopause itu, partikel-partikel gas memiliki tabrakan atom. Di atas itu, mereka memiliki tabrakan Ballastic.
         Batas atas adalah jarak di mana efek dari tekanan sinar matahari pada atom hidrogen lebih daripada tarikan gravitasi Bumi. Sederhananya, radiasi matahari memberikan gaya pada atom hidrogen lebih dari gaya yang diberikan oleh gravitasi bumi. Hal ini kira-kira setengah jarak antara Bumi dan Bulan. 10.000 km umumnya dianggap sebagai batas antara atmosfer dan angkasa.

Pada ketinggian 100.000 km, atom hidrogen menyebarkan radiasi UV, menciptakan cahaya A. Hal ini dikenal sebagai geocorona.
       Eksosfer ini terletak pada ketinggian 500-1000 km dan terdiri dari gas-gas ringan nan generik ada di bumi, yaitu hidrogen, helium, karbon dioksida, dan oksigen atomik. Eksosfer ialah pelindung bumi terluar nan berbatasan langsung dengan antariksa.
Lapisan eksosfer memiliki sifat :
v Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 500-1000 km dari permukaan bumi.
v Lapisan ini merupakan lapisan paling panas.
v Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
v Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner
v Lapisan ini sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
v Suhu lapisan eksosfer -57°C.

Secara singkat, ciri karakteristik lapisan atmosfer nan satu ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
v Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800 - 1000 km dari permukaan bumi.
v Lapisan ini merupakan lapisan paling panas.
v Molekul debu bisa meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
v Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner.
v Lapisan ini sangat berbahaya sebab merupakan loka terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
6.     Hidrosfer
        Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
         Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.
        Planet bumi ini 2/3 nya adalah air, bahkan di daratan, jumlah air yang nampak maupun yang terdapat dalam tanah begitu banyak dan sulit diukur berapa volumenya.
         Air punya siklus yang artinya bahwa proses daur ulang air secara terus menerus selama sumber nya masih ada.

Siklus Air (Siklus Hidrologi)
         Air yang kita manfaatkan sekarang ini terbentuk jutaan tahun silam oleh siklus air atau daur hidrologi? Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran. Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. 
         Bila uap air telah menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau menguap lagi ke atmosfer. Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1.        Siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan, kemudian terjadi hujan, dan kembali ke laut lagi.
2.       Siklus sedang, Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke sungai menuju ke laut lagi.


3.      Siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut lagi.




NB : Mengenai Gambar nya cari sendiri yehh :p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH TERLENGKAP : MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

NASKAH DRAMA INDONESIA : " MISTERI HANTU RUMAH TUA "

MAKALAH TERLENGKAP : PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA